Pantai Sawarna adalah salah satu pantai yang memiliki nilai historis menarik. Pantai ini terkenal pernah dikunjungi saudara dari salah satu pelukis terkenal. Kira kira seperti apa informasi selengkapnya? Yuk ikuti pembahasan Advontura dalam artikel kali ini!
Daftar Isi
Sejarah Pantai Sawarna
Pantai Sawarna memiliki sejarah menarik yang berkaitan dengan masa lalu, mulai dari asal-usulnya hingga menjadi salah satu tujuan wisata terkenal di Lebak-Banten. Kisahnya dimulai dengan penemuan sebuah kuburan kuno berbentuk persegi dengan tinggi sekitar satu meter di desa tersebut.
Kuburan ini ternyata adalah tempat peristirahatan terakhir seorang warga Belanda bernama Jean Louis van Gogh, yang kebetulan adalah sepupu dari pelukis terkenal Vincent van Gogh. Penemuan ini terjadi setelah terjadi pemekaran Provinsi Banten pada tahun 2000-an.
Pada tahun 1907, Jean Louis memutuskan untuk mengubah hutan belantara Tanjung Layar – Ciantir menjadi perkebunan kelapa seluas 54 hektar. Ini membawa banyak penduduk lokal, serta pendatang dari Jawa Tengah dan sekitarnya, untuk bekerja di perkebunan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, kelompok penduduk ini membentuk sebuah perkampungan yang diberi nama Sawarna, meskipun ada perbedaan dalam pengucapan sehingga banyak yang mengira bahwa nama itu berasal dari bahasa Sunda yang berarti “Sorana” atau “Suaranya.”
Meskipun demikian, Jean Louis memiliki impian untuk mengembangkan usahanya dan memperkenalkannya ke kancah internasional, melihat potensi pertumbuhan penduduk dan keindahan alam di sekitar perkebunan. Mimpi ini mendapat dukungan dari banyak warga, dan sekarang Desa Wisata Sawarna telah menjadi tujuan yang populer bagi wisatawan lokal dan internasional, terutama sejak tahun 2000-an.
Penduduk Desa Sawarna sekarang terdiri dari beragam etnis, termasuk suku Banten, Jawa, dan Sunda. Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dahulu, mata pencaharian penduduk beragam, dari perajin, buruh, petani, hingga pedagang. Namun, sejak desa ini menjadi tujuan wisata terkenal, banyak warga beralih profesi menjadi pemandu wisata.
Meskipun Desa Sawarna memiliki sejarah kelam terkait dengan pembuatan Jalur Kereta Api Saketi Bayah yang menelan banyak korban, termasuk romusha yang mati sia-sia, sekarang jalur kereta tersebut tidak lagi digunakan. Meskipun ada luka dalam sejarahnya, Pantai Sawarna telah menjadi destinasi wisata yang populer dan mengundang banyak pengunjung.
Rute Menuju Pantai Sawarna
Agar bisa mencapai Pantai Sawarna, terdapat beberapa jalur yang dapat kamu ikuti. Jalur pertama adalah dengan memulai perjalanan dari Jakarta menuju Ciawi, lalu melanjutkan ke Cibadak, Pelabuhan Ratu, Cisolok, hingga akhirnya tiba di Desa Sawarna. Sebaiknya, wisatawan menggunakan bus kecil karena jalan menuju destinasi tersebut sangat berliku dan sering memiliki tanjakan curam.

Alternatif jalur kedua adalah dengan memulai perjalanan dari Jakarta menuju Serang Timur, Pandeglang, Malimping, Bayah, hingga akhirnya mencapai Sawarna. Walaupun jalur ini lebih pendek secara jarak, namun waktu tempuhnya dapat lebih lama karena banyak bagian jalan yang rusak.
Bagi wisatawan yang ingin menggunakan transportasi umum seperti bus kecil, disarankan untuk memulai perjalanan dari terminal bus di Kota Bogor. Dari Bogor, perjalanan akan melalui Pelabuhan Ratu terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan ke Kecamatan Bayah, dengan tujuan akhir Pantai Sawarna dengan mengganti angkutan umum lainnya.
Harga Tiket Masuk Pantai Sawarna
Harga tiket masuk Pantai Sawarna sangat terjangkau, yakni sebesar Rp5.000 per orang. Biaya ini merupakan retribusi untuk mendukung pengelolaan dan pemeliharaan tempat wisata di Desa Sawarna.

Ada beberapa titik masuk ke tempat wisata di sana, antara lain saat masuk ke Pantai Tanjung Layar dan Pantai Ciantir, Pantai Goa Langir, Pantai Legon Pari, Pantai Goa Langir, Pantai Karang Bokor dengan biaya Rp20.000, dan Pantai Pulo Manuk dengan biaya Rp10.000.
Perlu dicatat bahwa tarif masuk yang berbeda untuk Pantai Karang Bokor dan Pantai Pulo Manuk disebabkan oleh fakta bahwa pantai-pantai ini tidak dikelola oleh pihak desa, melainkan oleh pihak lain.
Selain tarif masuk, beberapa pantai juga mengenakan biaya parkir yang berbeda. Untuk kendaraan roda empat, biaya parkirnya dimulai dari Rp25.000, sementara untuk motor sebesar Rp5.000.
Rute Menuju Pantai Sawarna
Saat ini, akses ke Sawarna telah menjadi lebih mudah, dengan sebagian besar jalan dalam kondisi baik, meskipun masih ada beberapa bagian yang rusak. Untuk menentukan rute terbaik dari titik awal perjalanan, Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Google Maps.
Jarak dari Jakarta ke Pantai Sawarna adalah sekitar 230 kilometer. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, perkiraan waktu perjalanan adalah antara 6 hingga 7 jam. Namun, jika Anda memilih transportasi umum, perjalanan akan memakan waktu lebih lama, sekitar 9 hingga 10 jam.
Daya Tarik Pantai Sawarna
Pantai Sawarna menawarkan beragam jenis wisata yang dapat dinikmati oleh pengunjungnya. Tempat ini memiliki pantai-pantai yang memukau, goa-goa yang indah, alam yang masih alami, kelestarian budaya, dan penduduk yang ramah.
Kawasan wisata Sawarna memiliki cakupan wilayah yang luas, mulai dari Pantai Pulo Manuk di sebelah barat hingga Pantai Karang Taraje di sebelah timur. Di sini, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang memukau dengan berbagai variasi yang menakjubkan. Pantai Sawarna terletak di tepi Samudera Hindia, sehingga ombaknya menarik para peselancar yang gemar berselancar.

Sebelumnya, banyak yang menganggap bahwa Sawarna berada dalam wilayah Kabupaten Sukabumi. Ini benar karena sebelum terjadinya pemekaran wilayah Provinsi Banten pada tahun 2000-an, Sawarna memang termasuk dalam Kabupaten Sukabumi. Saat ini, Pantai Sawarna berada di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kegiatan Menarik di Pantai Sawarna
Surfing
Meskipun memang tidak sepopuler spot berselancar di Cimaja, Pantai Sawarna tetap memiliki daya tariknya yang tak kalah menarik bagi para peselancar. Ini terbukti dengan kehadiran peselancar yang selalu ada, baik saat long weekend maupun hari biasa, terutama di Pantai Pasir Putih.

Peselancar yang datang berasal dari beragam latar belakang, termasuk penduduk lokal Sawarna, wisatawan domestik, dan bahkan turis internasional. Jika seseorang lupa membawa papan selancar mereka, ada opsi untuk menyewanya di beberapa rental terdekat.
Berenang atau Bermain Air
Tujuan utama kunjungan ke pantai biasanya adalah untuk menikmati berenang atau bermain air. Di Pantai Sawarna, terdapat banyak lokasi yang ideal untuk berenang, terutama di Pantai Pasir Putih dan Pantai Pulo Manuk. Di sini, kamu dapat menikmati berenang dengan aman, asalkan kita tidak pergi terlalu jauh ke tengah laut dan selalu mematuhi peraturan dari penjaga pantai.
Desa Wisata
Selain keindahan wisata pantainya yang memukau, Sawarna juga memberikan pengalaman wisata budaya dan suasana pedesaan yang masih sangat terasa.
Di Desa Sawarna, pengunjung dapat merasakan kecantikan dan kedamaian atmosfer desa, mulai dari sawah yang membentang luas, saung-saung tradisional, hingga aktivitas para petani yang tengah bekerja.
Baca Juga: Pantai Anyer: Harga Tiket Masuk, Lokasi, dan Rute Perjalanan
Demikian pembahasan Advontura kali ini mengenai Pantai Sawarna. Semoga penjelasan kali ini dapat membantumu untuk menambah destinasi wisata jika pergi ke Banten!
Tidak ada komentar