Halo kawan Advontur, Jumpa lagi nih sama kami. Pembahasan travelling kita hari ini nggak bakal membosankan karena kita menyusuri Kebun Teh Kayu Aro. Siapa nih yang pernah ke sana?
By the way, Kebun Teh Kayu Aro ini terletak di kaki pegunungan Kerinci lho. Wah, pasti kebayang tuh udaranya sejuk kayak gimana. Tapi dibalik keindahan dan pesona alamnya menyimpan jejak sejarah yang cukup menarik untuk kita bahas. Simak terus ya!
Daftar Isi
Sejarah Kebun Teh Kayu Aro

Kebun Teh Kayu Aro berada di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Lahan ini mempunyai luas sekitar 2.500 hektar dan berada pada ketinggian 1.600 mpdl. Kebun teh ini dinobatkan sebagai kebun teh tertua di Indonesia dan kebun teh tertinggi kedua setelah perkebunan teh di daerah Himalaya bernama Darjeeling.
Asal kamu tahu, kebun teh ini dibangun selama tiga tahun pada tahun 1925-1928 oleh pemerintahan kolonial Belanda. Sebelum menjadi lahan kebun teh, ia berupa hutan dengan pepohonan yang lebat. Nah pada mulanya, kebun ini sempat ditanami kopi namun hal itu tidak berlangsung lama karena produksi kurang memuaskan.
Setelah Indonesia merdeka, perkebunan ini berkembang pesat yakni mengalami perubahan status dan peningkatan manajemen. Tepatnya pada tahun 1959, PT Perkebunan Nusantara VI secara resmi menaungi Kebun Teh Kayu Aro melalui PP No. 19 Tahun 1959.
Pada masa awal pengelolaan, PTPN VI telah menyusun kegiatan produksi dengan baik mulai dari pemilihan bibit, perawatan tanaman, pemetikan pucuk teh, prosedur pengolahan teh hingga pengemasan dan pengeksporan.
Berselang beberapa tahun kemudian, akhirnya perusahan tersebut melakukan konsolidasi dengan perusahaan lainnya. Akhirnya, dua tahun berikutnya pengelola membuka perkebunan teh sebagai destinasi wisata.
Produk Kebun Teh Kayu Aro

Seperti penjelasan di atas. Produksi teh Kayu Aro terbilang sukses. Jenis teh yang ditanam adalah teh hitam orthodoks. Teh ini melalui proses sedemikian rupa dengan metode ortodoks, yaitu memerlukan tingkat layu yang berat dengan penggulungan yang ringan.
Adapun teh yang diolah dengan metode CTC (Crushing-tearing-Curling). Metode ini lebih modern dari metode sebelumnya. Hanya saja, teknik ini membutuhkan daun teh dengan tingkat layu yang ringan dan penggulungan yang ringan. Tentu saja, baik dari segi kualitas dan rasa memang tidak ada tandingannya ya guys.
Nah, selanjutnya kita akan mengenal secara singkat bagaimana sih proses pembuatan teh dari pemetikan hingga akhir. Pertama, proses pemetikan pucuk teh tidak asal-asal ya. Kamu harus tau jenis-jenis pucuk teh supaya mendapatkan cita rasa yang nikmat.
Jenis pucuk teh secara umum terbagi menjadi dua yaitu pucuk peko dan pucuk burung. Tentu, mereka mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Selain itu, pada proses pemetikan juga harus menyesuaikan kapasitas pabrik supaya hasil produksi efisien.
Setelah itu, masuk ke dalam proses analisa pucuk. Kondisi batang teh yang kurang sehat ditandai dengan adanya petikan pucuk burung. Tak hanya itu, analisa ini juga memperhatikan ketepatan dalam pemetikan (daur petik) serta ketelitian si pemetik tersebut. Wah, benar-benar harus teliti ya guys, supaya produksi tetap baik.
Selanjutnya adalah analisa pucuk. Analisis pucuk ini lebih menitikberatkan pada kualitas pucuk sebagai bahan produksi nantinya. Analisis ini meliputi umur pucuk yaitu pucuk muda dan pucuk tua. Selain itu, Quality Control (QC) juga memperkirakan grade mutu dari setiap pucuk teh. Hmm.. jangan heran rasa teh nya enak-enak. Hehehe.
Kemudian, ada tahapan bernama pelayuan. Tujuan pelayuan daun teh adalah menurunkan kadar air, dan mengubah senyawa kimia supaya mendapatkan aroma dan rasa yang baik. Siapa nih yang mencium aroma teh rasanya pingin nge-teh? Sama dong! Tak hanya itu, tujuan pelayuan adalah untuk memudahkan dalam penggulungan daun teh sebab setiap metode memiliki standarisasi yang berbeda-beda.
Dalam proses pelayuan, juga melibatkan beberapa parameter antara lain suhu, kelembapan, dan aliran udara. Selanjutnya adalah proses penggulungan dan sortasi basah. Proses lanjutan ini berfungsi untuk memaksimalkan terbentuknya inner quality dan memperkecil ukuran pucuk teh. Sedangkan tujuan sortasi basah untuk mempermudah dalam proses oksidasi.
Proses lanjutan adalah oksidasi. Oksidasi berguna untuk mengaktifkan enzim sehingga terbentuk rasa, aroma, dan warna yang menarik. Jadi, kamu bisa mengenal setiap rasa teh yang berbeda-beda karena standardisasi oksidasi juga berbeda-beda. Hmm, nambah ilmu juga ya….
Setelah oksidasi berlanjut, maka selanjutnya masuk ke proses sortasi kering. Kegiatan ini berguna untuk memisahkan zat-zat pengotor supaya bubuk teh tetap aman sampai tangan konsumen. Selain itu, pemisahan bubuk teh kering berdasarkan ukuran partikel juga dilakukan dengan baik.
Pada tahap akhir adalah proses pengemasan. Pengemasan teh ini berdasarkan permintaan konsumen. Asal kamu tahu ya, Kebun Teh Kayu Aro mampu menghasilkan kurang lebih 5.500 ton teh hitam orthodox dalam kurang waktu setahun, lho. Lalu, komoditas teh ini diekspor ke negara-negara lain khususnya Asia Tengah dan Eropa. Bahkan produk teh ini sudah menjadi langganan Ratu dan Bangsawan di Eropa. Wow, secara nggak langsung menaikan devisa negara kita ya, keren!
Daya Tarik Wisata Kebun Teh Kayu Aro

Mengingat penjelasan di atas bahwa Kebun Teh Kayu Aro sudah lama menjadi tempat wisata. Jadi yang ingin berkunjung ke sana nggak bakal menyesal deh. Kamu akan terkesima dengan pemandangan berupa hamparan ladang teh yang menghijau. Gugusan awan yang indah serta pemandangan Gunung Kerinci yang syahdu. Serasa di dongeng-dongeng deh pokoknya!
Apalagi bagian yang paling mengesankan adalah setiap pengunjung memiliki izin untuk membantu pekerja untuk memetik teh. Tentu sangat menyenangkan bukan? Di samping mereka dapat melihat view yang eksotis, juga mendapatkan pengetahuan seputar pemetikan teh yang baik dan benar.
Kamu boleh banget mengajak teman atau keluarga ke sini ya. Semakin ramai, semakin asyik untuk berfoto-foto ria. Yuk, ambil kameramu dan berikan pose yang kece!
Rute & Harga Tiket Masuk Kebun Teh Kayu Aro
Harga tiket masuk ke kebun teh ini murah banget lho guys. Per orang hanya membayar sekitar 5000 saja. Dengan harga segitu, kamu bebas menikmati pemandangan alam yang “begitu mahal”. Nah, untuk menuju ke sana perlu adanya transportasi yang memadai, karena perjalanan dari Kota Jambi sekitar 9 jam dengan jarak 434 km. Tentunya ini bukan perjalanan singkat ya.
Paling dekat dengan Kota Sungai Penuh yang hanya berjarak 32 km saja. Namun, jika perjalanan terlalu melelahkan kamu bisa memutuskan untuk menginap di penginapan dekat perkebunan teh Kayu Aro.
Akhirnya kita sudah sampai pada akhir pembahasan. Gimana udah mutusin buat berlibur ke Kayu Aro?
Sampai jumpa di artikel wisata lainnya yang pastinya nggak kalah menarik!
Tidak ada komentar