Apakah kalian sudah pernah mengunjungi Kawah Oautih Ciwidet
Terkenal dengan cuaca sejuk dan keindahan wisata alamnya, Ibu Kota provinsi Jawa Barat ini selalu mempunyai magnet tersendiri yang menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya salah satunya Kawah Ciwidey Bandung. Lokasinya yang strategis membuat kota Bandung tidak pernah sepi pengunjung terutama pada akhir pekan dan hari libur sekolah.
Beragam tempat wisata ditawarkan di Kota Kembang ini, mulai dari pusat perbelanjaan, pusat arena bermain anak, hingga wisata dengan suguhan pemandangan alam yang indah nan asri. Salah satu wisata alam yang tak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Bandung adalah wisata Kawah Ciwidey.
Kawah Putih Ciwidey Bandung adalah sebuah danau yang berasal dari hasil aktivitas vulkanik Gunung Patuha. Kawah ini telah menjadi incaran oleh para wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang sedang berlibur di Bandung.
Warna putih kehijauan dari kawah berasal dari tanah dan beberapa unsur lain yang telah bercampur dengan belerang. Hal yang membuat Kawah Putih Ciwidey Bandung unik adalah air pada kawah terkadang dapat berubah warna sesuai dengan suhu, kadar belerang, suhu, dan juga cuaca yang sedang terjadi pada lingkungan kawah.
Apabila kandungan belerang pada danau mulai tinggi, area ini biasanya akan ditutup dan wisatawan tidak boleh mengunjungi area kawah untuk menghindari kemungkinan buruk yang dapat disebabkan oleh belerang tersebut. Selain air danau yang berwarna putih, tanah yang ada pada kawasan Kawah Ciwidey juga berwarna putih sehingga menambah keindahan kawasan wisata alam ini.
Daftar Isi
Lokasi dan Suasana Kawah Putih Ciwidey
Kawah Putih Ciwidey Bandung berlokasi di Desa Alam Endah tepatnya di Jalan Raya Soreang Ciwidey KM 25, Kec. Rancabali, Kab. Bandung, Jawa Barat. Kawah Ciwidey terletak pada ketinggian 2400 MDPL dengan total luas kawah 25 ha.
Pemandangan serta panorama alamnya yang unik membuat Kawah Putih Ciwidey sering dijadikan lokasi pengambilan gambar, photoshoot ataupun foto prewedding. Lokasi yang menjadi spot andalan adalah area yang berada di dekat danau.
Warna putih dari tanah ditambah warna putih kehijauan dari danau membuatnya terkesan seperti berada pada hamparan salju yang luas sehingga hasil gambar akan terlihat lebih menarik. Keberadaan pepohonan tanpa daun dan juga perbukitan sebagai latar belakang menambah kesan lebih eksotis pada hasil akhir foto.
Tidak hanya diabadikan sebagai objek foto, indahnya pemandangan Kawah Ciwidey juga tidak jarang diabadikan dalam bentuk karya lukis oleh para seniman. Walaupun letaknya jauh, banyak seniman yang rela datang untuk melukis keindahan panorama alam yang dimiliki kawasan wisata ini.
Melukis di sekitaran area danau akan menambah kesan lukisan menjadi lebih hidup. Selain suguhan pemandangan indah yang memanjakan mata, udara dingin dan sejuk di Kawah Putih Ciwidey membuat pengunjung semakin betah menghabiskan waktu di objek wisata alam andalan Bandung satu ini.
Letaknya yang berada di kawasan pegunungan tinggi menyebabkan udara di kawasan kawah mencapai suhu 8 derajat celcius saat musim dingin. Sedangkan saat musim panas atau kemarau udara maksimal kawasan ini mencapai suhu 22 derajat celcius.
Para pengunjung sangat disarankan untuk membawa jaket atau memakai pakaian dengan bahan tebal agar tetap merasa hangat saat mengunjungi kawasan Kawah Ciwidey. Dinginya udara di kawasan Kawah Putih Ciwidey Bandung juga dapat dilihat dari adanya kabut yang menutupi kawasan danau terutama pada pagi dan sore hari.
Baca juga: Kawah Ijen Banyuwangi – Bluefire yang Menakjubkan
Sejarah Kawah Putih Ciwidey

Dibalik keindahan serta pesona danau Kawah Putih Ciwidey Bandung ini, terdapat kisah mistis penuh sejarah yang mengiringinya. Kisah bersejarah mengenai Kawah Putih Ciwidey berawal saat terjadi letusan hebat yang berasal dari Gunung Patuha pada abad ke 10.
Banyak masyarakat beranggapan bahwa lokasi kawah adalah kawasan angker karena setelah letusan dahsyat terjadi setiap burung yang melewati daerah tersebut akan mati tanpa sebab. Setelah berabad – abad lamanya, kepercayaan masyarakat tentang angkernya kawasan ini berangsur mulai hilang seiring dengan berjalannya waktu.
Hingga pada tahun 1937 kawasan ini diteliti oleh ahli botani berkebangsaan Jerman yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn. Dr. Franz berkeliling desa sekitar untuk mengumpulkan informasi karena sangat tertarik dengan cerita dan juga mitos dari kawasan pegunungan yang sangat sunyi bahkan tidak ada satu burung pun yang hidup di sekitar kawasan tersebut dan terlihat terbang melintasinya.
Dari hasil informasi yang telah terkumpul dapat disimpulkan bahwa kawasan pegunungan tersebut angker dan bahkan telah dihuni oleh mahluk halus. Namun hasil penelitian tersebut tidak membuat Dr. Franz percaya karena menurutnya pernyataan masyarakat tersebut sangatlah tidak masuk akal.
Karena sangat penasaran dan tidak percaya dengan pernyataan masyarakat, akhirnya Dr. Franz pergi ke dalam hutan rimba daerah pegunungan tersebut untuk mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi disana.
Setelah melalui perjalanan panjang hingga mencapai puncak, Dr. Franz akhirnya melihat keberadaan danau berwarna putih yang sangat indah dengan bau belerang yang menyengat.
Bukan karena angker, bau belerang yang sangat menyengat itulah yang menjadi penyebab matinya burung secara otomatis setiap memasuki kawasan pegunungan ini. Sejak adanya penelitian, danau ini mulai dikenal oleh masyarakat dan pada tahun 1987 pemerintah kota Bandung mengembangkan kawasan ini menjadi salah satu tempat wisata dengan pemandangan kawah nan indah dan juga menawarkan pengalaman unik tak terlupakan.
Fasilitas yang Tersedia
Selain hamparan danau belerang yang indah, Kawah Putih Ciwidey juga menawarkan pesona lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Untuk pengunjung yang hobi berfoto atau menggeluti bidang fotografi banyak sekali pemandangan dengan panorama menarik yang dapat di explore agar mendapat hasil foto yang unik.
Selain itu, untuk pengunjung yang hobi olahraga ekstrem, pengelola kawasan Kawah Ciwidey telah menyiapkan jalur pendakian untuk para wisatawan yang ingin coba mendaki jalur pendakian Gunung Patuha. Tidak hanya untuk para pengunjung, jalur pendakian Gunung Patuha juga sering dijadikan sebagai jalur latihan mendaki oleh tim Mapala.
Jalur pendakian ini cukup aman untuk pemula karena jalur tidak terlalu terjal. Meskipun begitu wisatawan harus tetap mempersiapkan perlengkapan mendaki dengan lengkap dan juga menggunakan sepatu khusus untuk hiking agar keimanan tetap terjaga karena ada beberapa jalur pendakian yang masih tanah dan sangat beresiko licin terutama saat kondisi tanah sedang basah.
Jangan lupa untuk menggunakan jaket tebal agar tetap hangat dan nyaman selama mendaki. Saat mendaki, wisatawan akan disuguhi keindahan Kawah Ciwidey yang akan terlihat jauh lebih indah apabila dilihat dari ketinggian.
Hal tersebut membuat kenangan unik tersendiri yang tak akan terlupakan. Jangan lupa membawa kamera ataupun handphone untuk mengabadikan momen dan juga keindahan alam kawasan Kawah Ciwidey.
Jika tidak tertarik dengan kegiatan mendaki, pengunjung dapat memilih aktivitas berkuda. Beberapa masyarakat sekitar menawarkan kegiatan berkuda mengelilingi kawasan Kawah Ciwidey. Kegiatan berkuda sangat cocok dilakukan oleh pengunjung yang berlibur bersama anak. Menunggangi kuda sambil berkeliling menikmati keindahan kawah dan juga sejuknya udara menjadi salah satu pengalaman indah yang akan selalu terkenang.
Akan tetapi Kawah Putih Ciwidey Bandung ini memiliki kandungan belerang yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan danau belerang lain sehingga memiliki resiko bahaya.
Wisata ini kurang cocok bagi wisatawan yang memiliki riwayat penyakit asma atau gangguan pernafasan lain. Pengunjung disarankan untuk membawa masker saat berkunjung. Bila ingin benar – benar aman pengunjung disarankan untuk menggunakan masker gas yang melindungi seluruh muka. Selain itu pengunjung dilarang berada di dekat kawah dalam jangka waktu yang lama.
Jika terlalu lama berada di dekat kawah dan menghirup belerang, pengunjung dapat merasakan pusing, mual, hingga sesak nafas. Karena itu pengelola wisata menyediakan beberapa fasilitas lain di luar kawasan danau seperti berkuda dan mendaki agar wisatawan tidak berada di sekitar danau dalam jangka waktu yang lama.
Apabila hanya ingin bersantai, pengunjung dapat duduk di bangku – bangku yang telah disediakan di luar kawasan danau sambil menikmati udara segar dari sekitar kaki Gunung Patuha. Meskipun udaranya dingin, sinar matahari di kawasan ini akan tetap terik di siang hari. Wisatawan disarankan untuk menggunakan sunscreen atau sunblock sebelum mendaki maupun berkeliling di sekitar area danau.
Untuk menikmati keindahan objek wisata Kawah Putih Ciwidey Bandung ini wisatawan domestik harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 25.000. Sedangkan untuk wisatawan asing atau mancanegara harus membayarkan tiket sebesar Rp. 75.000.
Harga tiket tersebut berlaku untuk 2 jam waktu kunjungan. Terdapat dua pilihan parkir kendaraan yang tersedia di Objek wisata Kawah Putih Ciwidey Bandung yaitu parkir atas dan parkir bawah. Yang dimaksud dengan parkir atas adalah parkir kendaraan yang berada di dekat kawah, sehingga pengunjung cukup jalan kaki untuk menuju kawah.
Sedangkan parkir bawah adalah tempat parkir yang berada di depan gerbang masuk kawasan wisata. Untuk pengunjung yang memarkirkan kendaraan di parkir bawah harus menaiki ontang – anting untuk menuju kawah. Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi roda empat atau mobil wisata kan ditarik tarif sebesar Rp 150.000 per mobil apabila ingin parkir di parkiran atas dekat lokasi kawah.
Jika ingin parkir di bawah kendaraan roda empat hanya akan ditarik biaya Rp. 6.000 saja. Tidak hanya roda empat, pengunjung yang mengendarai roda dua dapat memarkirkan sepeda motornya di parkiran atas maupun bawah.
Untuk masalah harga, pemilik sepeda motor akan dikenai biaya parkir dengan tarif Rp. 35.000 untuk parkir atas dan Rp. 5.000 apabila memilih parkir bawah. Untuk bus dan kendaraan besar lain hanya dapat diparkirkan di parkir bawah dengan tarif sebesar Rp. 25.000.
Di kawasan Kawah Putih Ciwidey Bandung tersedia ontang – anting yang siap mengantarkan pengunjung dari parkiran bawah menuju kawah. Bagi yang belum tau, ontang – anting adalah kendaraan khas Kawah Putih yang berasal dari Bahasa Sunda yang memiliki arti ‘mondar – mandir’. Ontang – anting adalah kendaraan mini bus yang telah dimodifikasi khusus menjadi terbuka.
Tenang saja, walaupun memiliki desain terbuka kendaraan ini sangatlah aman karena telah dilengkapi dengan peralatan pengaman yang memadai. Setiap kendaraan mampu ditumpangi oleh 1- 12 orang.
Pengunjung tidak perlu khawatir kehabisan kendaraan karena di sekitar kawasan Kawah Putih terdapat banyak ontang – anting yang siap mengantar penumpang menuju kawah. Penumpang hanya perlu membayar tarif sebesar Rp. 13.000 untuk sampai di kawah menggunakan ontang – anting.
Pengelola menyediakan beberapa fasilitas umum pada Kawah Putih Ciwidey Bandung yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain mushola, area parkir atas dan bawah yang luas, transportasi untuk mengantarkan penumpang dari gerbang depan menuju kawah (ontang – anting), toilet, pusat informasi, beberapa pilihan warung makan dan restoran. Kawah Putih Ciwidey Bandung dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 7 pagi hingga pukul 5 sore.
Tidak ada komentar