Kampung Naga Tasikmalaya termasuk dari salah satu desa adat di Indonesia yang masih memegang erat tradisi leluhur serta menolak semua intervensi dari luar.
Berkat keteguhan masyarakatnya, kawasan yang ada di lereng bukit ini masih sangat asri dengan budaya yang kental. Bahkan pada tahun 2019, kampung ini terpilih menjadi pemenang Green Gold di Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) Festival.
Menawarkan berbagai pengalaman berwisata sambil belajar berbudaya kampung ini mempunyai banyak pesona lain yang sayang jika dilewatkan begitu saja bila sedang berkunjung ke Tasikmalaya.
Namun karena penduduknya masih memegang erat adat istiadat Kampung Naga, ada beberapa syarat yang para pengunjung harus tahu sebelum berkunjung ke sini. Ingin tahu informasi lengkap hingga tips berkunjungnya? Yuk simak penjelasannya berikut ini!
Daftar Isi
Sejarah Kampung Naga Tasikmalaya
Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti perihal sejarah Kampung Naga Tasikmalaya ini. Namun, warga setempat sering menyebut desanya sebagai “Pareum Obor” yang artinya “Matinya Penerangan.”
Nama tersebut juga tidak ada kaitannya dengan asal usul desa, melainkan sebuah terjadinya terbakarnya arsip penting kampung pada saat penyerangan dari organisasi DI/TII Kartosuwiryo pada tahun 1956.
Namun dalam sumber sejarah Kampung Naga lainnya mengatakan bahwa kawasan ini terbentuk karena seorang tokoh bernama Sembah Dalem Singaparna yang bersemedi dan mendapatkan petunjuk untuk mendiami suatu tempat tertentu.
Sedangkan nama “Naga” sendiri berasa dari bahasa Sunda “Nagawir” yang artinya tebing yang terjal, sesuai dengan lokasi kampung ini sendiri.
Meski beredar berbagai versi, masyarakat setempat tidak terlalu percaya dengan kebenarannya melainkan sejarah versi mereka sendiri yaitu “Pareum Obor”.
Wisata Kampung Naga Tasikmalaya
Sebenarnya masyarakat setempat menolak untuk menjadikan kampungnya sebagai desa wisata untuk menjaga kelestarian alam dan adat istiadat Kampung Naga. Namun mereka masih menerima para pengunjung dari luar untuk berkunjung dan belajar di sini.
Berikut beberapa kegiatan wisata Kampung Naga yang Sobat Advontura bisa lakukan dan nikmati selama berkunjung ke sini!
Menikmati Arsitektur Khas Rumah Adat Kampung Naga
Berbeda dengan kampung lainya, rumah warga di sini menganut prinsip tata letak dan material bambu dan kayu yang sudah pakem.
Rumah adatnya berbentuk panggung dengan atap terbuat dari daun alang-alang, nipah atau ijuk. Posisinya juga harus menghadap ke Utara atau Selatan dan memanjang dari arah Barat atau Timur. Warnanya juga harus harus senada dengan bahan kapur atau meni.
Menurut dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB), keunggulan dari rumah adat Kampung Naga adalah ventilasi udaranya yang lebar dan mitigasi bencana yang baik. Hal ini menjadi menarik, karena sejak zaman nenek moyang upaya pencegahan gempa dan longsor sudah dikembangkan.
Sedangkan bagi masyarakat setempat sendiri, ventilasi udara yang besar berguna untuk menjaga rumah mereka tetap sehat agar terkena sinar matahari dan udara.
Selain itu ventilasi yang lebar juga memudahkan mereka untuk membantu sesama atau mengetahui apabila terjadi kebakaran. Sedangkan rancangan arsitekturnya sendiri merupakan peninggalan nenek moyang bertahun-tahun yang lalu.
Menyaksikan Hajar Sasih
Hajat Sasih adalah salah satu dari sekian banyak acara adat yang ada di kampung ini. Para pengunjung juga dapat menyaksikannya di hari dan bulan tertentu. Beberapa waktu untuk menyaksikannya antara lain:
- Bulan Muharram pada tanggal 26, 27, dan 28.
- Bulan Rabiulawal di tanggal 12, 13, dan 14.
- Bulan Sya’ban pada tanggal 16, 17, dan 18.
- Bulan Syawal di tanggal 14, 15, dan 16.
- Bulan Zulkaidah saat tanggal 10, 11, dan 12.
Baca juga: Secret Garden Village – Lokasi, Tiket & Hotel Terdekat
Lokasi Kampung Naga Garut
Lokasi Kampung Naga Garut ada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kawasan ada di lereng bukit yang hijau pada perbatasan hutan keramat.
Bagi Anda yang ingin berkunjung, jarak yang harus ditempuh dari Tasikmalaya kira-kira 30 kilometer (atau satu setengah jam perjalanan) dan sejauh 26 kilometer lewat Garut.
Sebelum memasuki kawasan wisata adat, para pengunjung akan menemukan sebuah pos dan harus melapor kepada petugas.
Tiket Masuk Kampung Naga Garut
Para pengunjung yang datang tidak ditarik biaya tiket masuk Kampung Naga dalam bentuk apapun. Mereka juga buka setiap hari, namun untuk memasukinya Anda harus melapor terlebih dahulu di pos dan dipandu oleh local guide dari pemuda kampung.
Namun sebagai gantinya, Anda bisa membeli oleh-oleh atau cinderamata yang dijual oleh penduduk sekitar untuk membantu sekaligus berterima kasih telah diperbolehkan berkunjung.
Tips Berkunjung
Mengingat masih erat adat istiadat yang dipegang oleh masyarakat sekitar, sebagai orang luar kita harus menaati peraturan yang ada selama berkunjung.
Bagi yang ingin berkunjung, berikut Advontura berikan beberapa tips liburan agar perjalanan Anda semakin menyenangkan!
Gunakan Guide Lokal
Pada kawasan ini banyak bangunan atau tempat yang dikeramatkan dan tidak bisa difoto apalagi dikunjungi begitu saja. Jadi, memilih pemandu wisata yang berasal dari dalam kampung adalah keharusan. Karena tidak ada yang mengerti desa ini lebih baik selain pemudanya sendiri.
Selain karena lebih paham, mereka juga akan memberikan banyak saran dan bisa membantu para pengunjung untuk mencari penginapan yang bagus di sekitar sini.
Jaga Tata Krama
Tips satu ini merupakan kewajiban bagi semua pengunjung. Jagalah perilaku dan ucapan Anda. Para pengunjung juga harus mengenakan pakaian yang sopan, mengingat semua warga di sini selalu menjunjung tinggi ajaran Islam dan adab berpakaian.
Kalau tidak menjaga tata krama, maka bersiap-siap saja untuk disuruh pulang atau bahkan tidak boleh masuk ke kawasan ini.
Pantangan Memutar Musik
Selain adat istiadatnya, terdapat larangan yang harus dipatuhi oleh warga sekitar dan para pengunjung. Salah satunya memutar musik, terlebih lagu atau alat musik yang bukan berasal dari kawasan ini.
Jadi, tahan diri Anda dan pastikan untuk menikmati alam, kebudayaan dan sejarah yang ada tanpa harus melanggar peraturan yang ada ya.
Bawa Powerbank
Kampung ini tidak memiliki aliran listrik, sehingga bawalah powerbank atau baterai cadangan untuk berjaga-jaga kamera atau ponsel Anda mati di tengah kunjungan.
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai wisata adat Kampung Naga. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang mencari destinasi liburan unik dan menyenangkan. Temui berbagai lokasi menarik lainnya pada link di bawah ini!
Baca juga: Desa Wisata Pentingsari: Desa Penuh Pesona di Jogja
Tidak ada komentar