Kamu yang gemar melakukan pendakian pasti sudah tidak asing dengan nama Gunung Kerinci. Destinasi yang satu ini menawarkan banyak panorama indah yang mampu menyegarkan mata dan pikiran. Sudah mengetahui objek wisata yang satu ini, Advonturers? Yuk, cari tahu beragam fakta mengenai Gunung Kerinci melalui penjelasan berikut ini!
Daftar Isi
Letak dan Ketinggian Gunung Kerinci
Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi dengan ketinggian 3.805 mdpl. Apabila kamu pernah mendengar nama Sinabung, nah Gunung Kerinci dan Gunung Sinabung terdapat di Pulau Sumatera juga.
Secara administratif, Kerinci adalah gunung berapi aktif yang berada di dalam area Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Objek alam ini juga terkenal dengan nama lain Gunung Gadang, Berapi Kerinci, Puncak Indrapura, serta Korinci.
Selain karena ketinggian Gunung Kerinci, terdapat pula kawah seluas 400 x 120 meter di sini yang berisikan air berwarna hijau. Tentu tidaklah mengherankan apabila gunung ini kerap menjadi incaran favorit para pendaki.
Fakta Gunung Kerinci
1. Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Sebagai salah satu gunung api tipe stratovolcano yang tergolong ke dalam Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), Kerinci merupakan gunung berapi aktif paling tinggi di Indonesia, lho.
Gunung yang satu ini mempunyai kawah dengan kedalaman 600 meter dan luas 48.000 m2 pada puncaknya. Sewaktu berkemah di sini pun, kamu dapat menyaksikan fenomena abu vulkanik tipis yang biasa menutupi tenda pada pagi hari.
2. Asal Muasal Nama Kerinci

Sebenarnya asal usul penamaan Kerinci masih menjadi perdebatan. Ada versi yang mengatakan bahwa kata Kerinci berasal dari bahasa Tamil “kurinji”, sejenis bunga yang cuma ada di dataran tinggi.
Adapun menurut kepercayaan masyarakat lokal, keadaan geografis Kerinci yang berada di tengah hutan lebat dan bukti terjal menjadikan kawasan ini seolah-olah “terkunci” sehingga sulit untuk dimasuki orang asing. Walaupun begitu, nama Kerinci sendiri merupakan adaptasi dari sebuah kabupaten di Jambi yakni Kabupaten Kerinci.
3. Masih Terdapat Banyak Harimau Sumatera yang Berkeliaran

Tahukah kamu kalau harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) termasuk satwa yang dilindungi dan masuk dalam status kritis (critically endangered) oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature)?
Menurut data, jumlah populasi harimau Sumatera sekarang hanya sekitar 160-167 ekor, di mana sebagian besarnya berhabitat di area Gunung Kerinci. Oleh sebab itu, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan perjalanan atau mendirikan tenda sesudah matahari terbenam antara Pos 2 dan Pos 3 dekat hutan lumut. Sebab, wilayah tersebut kabarnya merupakan jalur lintasan harimau.
4. Erupsi Terakhir Gunung Kerinci

Gunung yang satu ini terakhir kali mengalami erupsi pada tanggal 13 Juni 2021. Saat itu, dapat teramati asap tipis dari kawah utama yang berwarna putih sekitar 50 meter dari puncaknya. Mengingat statusnya yang sudah level II (waspada),
masyarakat di sekitar Gunung Kerinci dan wisatawan pun tidak diizinkan untuk mendaki dalam radius 3 km dari kawah aktif.
5. Melihat Samudra Hindia dari Atas Gunung

Di atas puncak Gunung Kerinci setinggi 3.805 mdpl, kamu bisa melihat pemandangan indah Kota Jambi, Bengkulu, serta Padang dari kejauhan. Tidak hanya itu, bentangan Samudra Hindia pun dapat kamu saksikan langsung beratapkan awan-awan di langit Pulau Sumatera.
Jalur Pendakian Gunung Kerinci

Gunung ini yang kerap menjadi favorit para pendaki mempunyai berbagai tahap pendakian dengan keadaan medan masing-masing. Berikut rinciannya.
1. Tahap Batu Lumut – Shelter I
Trek Batu Lumut ke Shelter I (2.225 mdpl) mempunyai medan jalan yang cukup menanjak tajam dengan hutan yang penuh pohon-pohon besar. Pendaki akan menempuh jarak lebih kurang 3 km dengan waktu 2 hingga 2,5 jam. Di dekat shelter ini, terdapat pula jalur setapak yang mengarah langsung ke sumber air endapan.
2. Tahap Batu Lumut I – Shelter II
Selanjutnya, jalan menuju Shelter II (3.057 mpdl) semakin terasa terjal dan menanjak. Letak satu pohon dengan yang lainnya semakin jarang sehingga pendaki harus siap berpegangan pada akar pohon. Adapun waktu tempuh dari Batu Lumut I sendiri adalah sekitar 2,5 jam.
3. Tahap Batu Lumut II – Shelter III
Semakin jauh perjalanan, medan pun bertambah terjal. Apalagi, bentuk trek ke arah Shelter III mirip seperti gorong-gorong atau saluran air. Ketika melewatinya, kamu harus sedikit membungkuk jika membawa ransel berukuran besar. Pendakian memakan waktu selama 1 jam sampai akhirnya pendaki bisa sampai di atas tanah datar yang luas.
4. Tahap Batu Lumut III – Puncak Kerinci
Kondisi jalanan di sini berupa batu cadas yang terjal dan terbuka. Pendakian memerlukan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Nantinya sebelum sampai di puncak, kamu akan menjumpai medan datar berbatu-batu. Di sinilah terdapat tugu peringatan terhadap para pendaki yang gugur di Gunung Kerinci.
5. Tahap Desa Kersik Tuo – Pintu Rimba
Jalur yang satu ini merupakan pendakian dari kawasan Desa Kersik Tuo menuju kaki Gunung Kerinci. Pintu Rimba yang berada pada ketinggian 1.800 mdpl merupakan perbatasan penduduk dengan area hutan.
Pendaki nantinya akan melewati Tugu Macan Sumatera, kemudian hamparan kebun teh milik PTPN VIII beserta ladang milik penduduk. Di samping itu, kamu juga boleh menaiki mobil pick up untuk menghemat tenaga.
Sesudah mengetahui berbagai informasi mengenai Gunung Kerinci, apakah Advonturers tertarik untuk berkunjung ke sana? Destinasi ini sangat layak untuk kamu masukkan ke dalam daftar yang wajib didaki, apalagi gunung merupakan salah satu sarana healing paling baik, lho.
Tidak ada komentar