1. Desa Wisata

Desa Penglipuran Bali yang Terkenal Hingga Mancanegara

Desa Penglipuran Bali merupakan tujuan wisata yang sudah cukup terkenal dikalangan warga lokal maupun mancanegara.  Jika kalian berencana datang ke sini, ada baiknya untuk membaca ulasannya terlebih dahulu di bawah ini.

Siapa yang tidak tahu Bali? Pasti kalian semua sudah tidak asing dengan pulai satu ini. Bali merupakan sebuah pulau dengan keindahan alam yang sangat luar biasa.

Bali memiliki banyak destinasi wisata populer, tidak hanya di dalam Indonesia tetapi juga di luar negeri. Inilah yang membuat daya tarik tersendiri yang membuat wisata selalu ingin kembali ke Bali untuk menikmati keindahannya.

Pantai,gunung serta danau-danau indah di bali memang memiliki pesona tersendiri. Tak hanya keindahan alamnya saja yang membuat Bali semakin dikenal di Indonesia maupun mancanegara akan tetapi seni dan budaya Bali yang khas dan indah juga sebagai nilai plus di mata para wisatawan.

Salah satu wisata indah yang patut dikunjungi di Bali yakni  Desa Penglipuran Bali. Advontura akan mengulas dan membahas Desa Wisata Penglipuran yang ada di Bali untuk sahabat adventura semua, yuk simak baik-baik ya!

Keunikan serta keindahan Desa Penglipuran Bali

Desa Adat penglipuran merupakan sebuah desa yang berada di Bali yang masih menjadi idola para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berwisata. Lokasinya berada di Desa Kubu,Kabupaten Bangli,Provinsi Bali. jarak yang ditempuh dari Kuta ke Desa Penglipuran Bali ini sekitar 53 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit perjalanan.

Desa Penglipuran Bali ini berada diatas ketinggian 600-700 mdpl. Hal ini lah yang membuat Desa Adat Penglipuran memiliki udara yang dingin dan sejuk. Asyikk bukan menikmati udara yang sejuk dan segar di Bali? Kalau Bali dikenal dengan panas yang cukup terik maka kalian bisa menikmati nuansa yang berbeda kali ini. Desa Adat Penglipuran ini sangat unik sekali dengan memperlihatkan suasana dan nuansa Bali yang asli.

Desa Penglipuran Bali ini merupakan salah satu desa adat yang dikelola dengan sangat baik oleh masyarakat setempat. Selain itu desa ini telah menerima banyak penghargaan baik dalam tingkat nasional maupun internasional karena kondisi desa yang sangat otentik serta terjaganya kebersihan dan tata ruangnya yang baik.

Setiap penduduk Desa Penglipuran Bali ini wajib melestarikan dan menjaga semua tradisi para leluhur,hal ini sebagai upaya melestarikan budaya dan adat istiadat yang tetap dilakukan masyarakat pulau bali yang dikenal sebagai umat hindu yang sangat religius.

Kabupaten Bangli dan objek-objek wisata juga masih sangat kental dengan nuansa Bali yang asli yang belum dipengaruhi unsur modern didalamnya. Bagi kalian yang pertama kali berkunjung ke Desa Penglipuran Bali pasti akan merasa kaget dengan melihat bentuk rumah penduduk yang hampir sama satu dengan yang lainya.

Beberapa kemiripan rumah satu dengan rumah lainnya dapat dilihat dari desain pintu gerbang rumah,atap dan dindingnya yang terbuat dari bambu serta gerbang pintunya yang hanya dapat dilalui oleh satu orang dewasa saja. Masyarakat bali menyebut pintu ini dengan sebutan angkul-angkul.

Tidak hanya itu keunikan dari Desa Penglipuran Bali ini saja yang menjadi nilai tambah desa ini, tata ruangnya pun juga sama untuk setiap rumah serta cat tembok yang digunakan pun sangat menarik karena tidak memakai cat tembok biasa yang dijual dipasaran akan tetapi dengan menggunakan cat tembok yang berbahan dasar tanah liat.

Desa Penglipuran Bali ini memang masih menganut konsep berpadu dengan alam yang bisa dilihat dari suasana dan bentuk rumahnya. Saat ini dinding-dindingnya pun sudah dirubah dengan menggunakan batu bata tidak lagi menggunakan bambu seperti zaman dahulu.

Namun dengan berubahnya dinding bambu ke dinding batu bata tidak mengurangi konsepnya yang menyatu pada alam. Semua adat dan istiadat tetap dipertahankan masyarakat disini untuk mempertahankan ciri khas aslinya. Selain bentuk rumahnya yang hampir sama, udara yang sejuk dan segar tata ruang serta kebersihan Desa Wisata Penglipuran ini sangatlah bersih dan tertata rapi.

Tahukah kalian bahwa kendaraan bermotor pun tidak boleh memasuki kawasan Desa Penglipuran Bali ini? Oleh sebab itu, kendaraan-kendaraan bermotor dapat diletakkan di garasi namun dengan melalui jalur yang berbeda yang telah dibuat warga setempat.

Para wisatawan pun tidak diperkenankan untuk merokok sembarangan,jika kalian ingin merokok maka kalian harus merokok pada tempat-tempat yang telah disediakan disana. Untuk itu saat berwisata ke Desa Adat Penglipuran ini diharapkan wisatawan untuk tetap menjaga dan mematuhi semua peraturan yang berlaku disana dan tetap menghargai kebudayaan dan adat istiadat desa tersebut.

Desa Penglipuran Bali ini merupakan sebuah pemukiman tradisional dengan kearifan lokal yang sangat tinggi yang membuat desa ini maju dan terkenal hingga mancanegara. Lokasi Desa Wisata Penglipuran Bali ini pun sering dijadikan sekolah sebagai study tour anak-anak.

Hal ini tentu sangat baik yaitu mengenalkan generasi muda tentang kearifan lokal masyarakat yang luar biasa serta budaya adat dan istiadat yang masih sangat terjaga dan dijunjung tinggi oleh penduduk sekitar. Wisata ini selain dapat membuat kalian terpana dengan keindahannya kalian juga akan mendapatkan banyak pengalaman serta wawasan yang baru mengenai budaya masyarakat bali yang ada di desa adat penglipuran.  

Baca juga: Desa Wisata Gamplong Jogja: Instagramable nan Hits

Budaya Masyarakat Penduduk Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran Bali
Desa penglipuran (Photo by hargatiket)

Di desa ini semua tata ruang desa sangat terlihat rapi dan terstruktur. Pada bagian utara letaknya lebih tinggi daripada rumah-rumah penduduk  selain itu juga terdapat sebuah pura desa yang disebut dengan Pura Penataran.pada bagian tengah desa tepat dibawah pura merupakan kawasan tempat tinggal penduduk. Desa adat penglipuran dihuni sekitar 226 kepala keluarga yang sebagian besar bekerja sebagai peternak, petani, maupun pengrajin anyaman bambu. 

Masyarakat sekitar sangat menghargai dan menghormati satu sama lain selain itu masyarakat sekitar desa adat penglipuran juga memiliki tradisi dan budaya untuk menghargai dan menghormati kaum wanita. Selain itu desa ini juga memiliki peraturan yang melarang pria untuk berpoligami yang mana apabila dilanggar maka orang tersebut akan mendapatkan hukuman dan dikucilkan oleh masyarakat sekitar.

Selain sangat menghargai kaum wanita desa ini juga memiliki budaya hukuman untuk masalah pencurian. Barang siapa yang ketahuan dan terbukti mencuri maka akan diberikan hukuman untuk memberi sesajen kepada 5 ekor ayam dengan warna bulu yang berbeda-beda di 4 pura para leluhur mereka. Dengan cara ini diharapkan penduduk desa akan mengetahui siapa pencuri sebenarnya dan juga untuk membuat para pelaku merasa jera agar tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Mayoritas warga penduduk Desa Penglipuran Bali ini memeluk agama hindu akan tetapi para penduduk sekitar juga tidak mengenal upacara pembakaran mayat. Oleh karena itu warga sekitar tidak melakukan pembakaran mayat kepada anggota keluarga dan kerabatnya akan tetapi semua jasad tersebut langsung dikuburkan di setra (kuburan) yang berada di daerah sekitar.

Hal-hal  Menarik yang ada di Desa Penglipuran Bali

Hal yang menarik dari desa ini selain bentuk rumah penduduknya saja akan tetapi hutan bambu yang cukup mencuri perhatian para wisatawan. Hutan bambu ini berada di bagian utara pura desa, bambu di sini tidak boleh sembarang dipotong atau ditebang melainkan harus dengan ijin dan sepengetahuan dari tetua desa.

Hutan bambu yang cukup rindang dan sejuk ini banyak sekali digunakan sebagai tempat bersantai bahkan saat ini tempat ini banyak digunakan sebagai spot foto yang unik dan menarik untuk para wisatawan. 

Selain hutan bambu yang ada di bagian utara terdapat pula Monumen Taman Pahlawan yang berada di bagian selatan Desa Adat Penglipuran. Tempat ini juga digunakan tempat edukasi bagi para siswa.

Selain itu ada sebuah tempat yang bernama Karang Memadu apabila ada warga yang ketahuan berpoligami maka ia akan dikucilkan di tempat tersebut.

Setelah lelah mengelilingi hutan bambu dan monumen taman pahlawan kalian bisa mencicipi minuman khas desa adat penglipuran yakni Cemceman. Minuman ini berbahan dasar daun cemceman yang berwarna hijau dengan cita rasa manis dan juga sedikit asam.

Semua spot yang ada di desa adat penglipuran ini bisa kalian jadikan sebagai spot foto bersama keluarga atau teman anda. Bahkan bagi kalian yang gemar berselfie bisa sekali selfie dengan latar belakang desa penglipuran yang indah dan asri ini. 

Waktu Terbaik untuk mengunjungi Desa Penglipuran Bali

Karena desa wisata ini berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut maka membuat lokasi wisata ini cukup dingin dan asri. Udaranya yang segar membuat para wisatawan gemar sekali untuk mengunjungi lokasi ini.

Namun terdapat waktu terbaik untuk datang ke desa penglipuran ini yakni ketika menjelang Hari Raya Galungan ataupun setelah Hari Raya Galungan selesai. Mengapa demikian karena pada hari-hari tersebut kalian dapat menyaksikan pohon bambu panjang yang setiap ujung-ujungnya diberikan hiasan dan ditancapkan tepat di depan rumah atau sering disebut barisan penjor.

Selain itu kalian juga dapat melihat gadis-gadis bali yang mengenakan pakaian adat khas bali dan membawa persembahan(banten) yang dibawa menuju ke pura.  

Fasilitas yang ada di Desa Penglipuran Bali

Karena kendaraan bermotor tidak dapat masuk ke area ini kalian tidak perlu merasa khawatir karena tak jauh dari kawasan Desa Wisata Penglipuran  telah tersedia parkiran yang cukup besar yang mampu menampung kendaraan roda dua maupun roda 4.

Selain itu di sepanjang perjalanan juga terdapat warung-warung makanan dan minuman pada sejumlah rumaha penduduk. Jika kalian juga merasa kelelahan kalian juga bisa bersantai dan beristirahat sejenak di sebuah banjar adat yang berada di tengah pemukiman warga.

Untuk kalian yang ingin merasakan sensasi tinggal di desa  yang hening,tenang dan juga asri ini kalian  bisa menyewa sebuah homestay. Untuk dapat menyewa homestay kalian harus membooking terlebih dahulu sebelumnya sebagai konfirmasi kapan dan berapa orang yang akan menyewa homestay tersebut.

Harga Masuk ke Kawasan Desa Adat Penglipuran

Desa Penglipuran
Wisata Desa Penglipuran (Photo by blingurah)

Bagi para wisatawan yang hendak mengunjungi wisata ini kalian perlu membayar tiket masuk. Berikut daftar harga tiket Desa Penglipuran Bali:

Indonesia:

  1. Anak-anak: Rp 10.000
  2. Dewasa: Rp 15.000

Untuk wisatawan asing tiket harga masuknya pun tidak sama dengan wisatawan lokal yakni:

  1. Anak-anak: Rp 25.000
  2. Dewasa: Rp 30.000

Demikian yang dapat Advontura sampaikan mengenai Desa Penglipuran Bali. Semoga informasi-informasi diatas dapat berguna dan membantu kalian mengetahui informasi mengenai referensi tempat wisata yang dapat anda kunjungi saat berada di Bali. Selamat berwisata sahabat Advontura. 

Baca juga: Desa Wisata Pulesari – Budaya Hingga Harga Tiket Masuk

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Desa Penglipuran Bali yang Terkenal Hingga Mancanegara

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Halo, kawan advontura! Kita akan berenang-senang lagi kali ini. Coba tebak, kamu mau kami ajak membahas tempat wisata apa? Yap, hari ini kita akan membahas tentang Air Terjun Bajuin. Air terjun ini terletak di Kalimantan Selatan. Tepatnya di Desa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut. Berbicara tentang keindahan alam di Kalimantan memang nggak ada […]

    Trending

    Telaga Ngebel Ponorogo merupakan telaga yang menampung air dari Sungai Jeram dan membawa sebagian air dari Sungai Talun. Saluran ini dibangun mulai dari tahun 1920 hingga 1924. Manfaat utama dari pembangunan waduk ini adalah untuk untuk mengairi sekitar 10.000 hektar lahan pertanian. Namun, dalam rangka untuk memaksimalkan pemanfaatan air yang terdapat dalam telaga ini, maka […]